Dalam Iqtidha’ul ‘Ilmi Al-‘Amal, Al-Khathib Al-Baghdadi menukil sebuah riwayat dari Fudhail bin ‘Iyadh, bahwasanya beliau berkata:
إِنَّمَا نَزَلَ الْقُرْآنُ لِيُعْمَلَ بِهِ فَاتَّخَذَ النَّاسُ قِرَاءَتَهُ عَمَلا ، قِيلَ كَيْفَ الْعَمَلُ بِهِ ؟ قَالَ : أَيْ لِيُحِلُّوا حَلالَهُ وَيُحَرِّمُوا حَرَامَهُ ، وَيَأْتَمِرُوا بِأَوَامِرِهِ ، وَيَنْتَهُوا عَنْ نَوَاهِيهِ ، وَيَقِفُوا عِنْدَ عَجَائِبِهِ
“Sesungguhnya Al-Quran diturunkan hanyalah untuk diamalkan, namun kebanyakan manusia mengira membacanya (saja) sebagai sebuah amalan.”
Dikatakan kepada beliau: “Bagaimana caranya mengamalkan Al-Quran?”
Maka beliau menjawab: “Menghalalkan apa-apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa-apa yang diharamkannya, mengerjakan apa-apa yang diperintahkannya, dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya, dan berhenti pada keajaiban-keajaibannya.”
Pelajaran yang bisa dipetik:
1. Membaca Al-Quran, tidak bisa dipungkiri, merupakan sebuah amalan yang sangat bernilai di sisi Allaah. Bagaimana tidak, setiap satu huruf bernilai sepuluh kebaikan, dan dapat berpotensi dilipatgandakan lagi kebaikan tersebut.
2. Membaca Al-Quran (saja), belum cukup untuk membuktikan sebagai Ahlul Quran. Karena sesungguhnya ada yang lebih dituntut daripada sekadar membacanya, yakni mengamalkan isinya.
3. Seseorang yang ingin mengamalkan isi Al-Quran, maka mesti memahami apa yang ia baca. Karenanya, penguasaan terhadap bahasa Arab menjadi sangat urgen bagi mereka yang masih memiliki waktu, peluang, dan kesempatan.
4. “Berhenti pada keajaiban-keajaiban Al-Quran” maknanya -wallaahu a’lam-, adalah mentadabburi Al-Quran dari sisi kedalaman bahasa dan maknanya, dikarenakan lafazh-lafazh Al-Quran merupakan mu’jizat yang terkandung di dalamnya beragam keajaiban, baik yang telah terkuak hikmahnya atau belum.
5. Berinteraksi dengan Al-Quran memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan yang pertama adalah membacanya, kedua adalah mentadabburinya, ketiga adalah memahami makna dan tafsirnya, keempat adalah menegakkan dan mengamalkan hukum-hukumnya, kelima adalah mendakwahkan dan berjihad di bawah panjinya.
Wallaahu a’lam.
➖➖➖➖➖➖➖
📌 https://t.me/online_tajwid/571
➖➖➖➖➖➖➖